Daftar Isi:
Berikut adalah dua cara yang baik untuk menyampaikan kepada anak-anak Anda pentingnya nilai-nilai seperti belas kasih, menghargai orang lain, dan kejujuran. Satu metode sudah jelas; yang lain mungkin akan mengejutkan Anda.
Pelajaran di Tempat
Hampir setiap hari terjadi sesuatu yang menawarkan Anda kesempatan untuk mengajar anak-anak Anda tentang nilai-nilai. Sebagai contoh, katakanlah putra Anda yang berusia 4 tahun baru saja "meminjam" sebungkus permen karet dari toko bahan makanan, dan Anda menangkapnya. Ini kesempatan besar Anda untuk membuat kesan abadi padanya tentang apa yang benar dan salah. Untuk melakukannya, cobalah untuk mengingat hal-hal berikut:
- Mintalah anak Anda bertanggung jawab atas tindakannya. Tahan godaan untuk membuat alasan bagi anak Anda. Terlebih lagi, cobalah untuk membuat konsekuensi sesuai dengan "kejahatan." Pada contoh di atas, Anda dapat menyampaikan pesan dengan meminta putra Anda mengembalikan permen karet ke manajer toko.
- Sampaikan pesan moral Anda dengan tenang sehingga anak Anda memahaminya dan mengingatnya.
- Tegaskan teguran dan to the point. Pelajaran yang harus Anda pelajari sebagai seorang anak adalah bahwa kuliah adalah buang-buang waktu dan energi semua orang.
Menceritakan Kisah Keluarga
Pelatihan di tempat bekerja dengan baik ketika kesalahan telah terjadi. Untuk mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam mengajarkan nilai-nilai, coba alat mengejutkan ini: kisah keluarga.
Kisah keluarga berhasil karena memikat imajinasi, yang merupakan sarana paling kuat anak untuk berhubungan dengan dunia. Sebagai hasilnya, pelajaran dari kisah-kisah ini menjadi tertanam dalam pikiran anak Anda.
Langkah pertama untuk membangun mitologi keluarga adalah mengidentifikasi cerita keluarga Anda. Siapa pahlawan keluargamu dan apa perbuatan mereka?
Setelah Anda mengumpulkan kisah-kisah ini, mereka mungkin perlu diedit sebelum Anda bisa menceritakannya kembali kepada anak-anak Anda. Perlu diingat bahwa tujuan cerita-cerita ini adalah untuk memperkuat tradisi moral dan etika keluarga.
Jika sejarah keluarga Anda hilang atau kabur, maka jadilah kreatif. Kembangkan kisah seputar pengalaman dari hidup Anda atau kehidupan orang yang Anda kenal. Manfaatkan peristiwa nyata yang mengajarkan Anda pelajaran berharga. Cobalah untuk menghindari cerita khotbah atau melodramatik, seperti, "Ketika saya seusiamu, saya biasa berjalan ke sekolah melalui 10 mil salju setinggi lutut." Akhirnya, cobalah untuk membawa semua gairah dan humor yang bisa Anda kumpulkan untuk diceritakan. Anak-anak Anda akan menghargai benang-benang ini selamanya.
![Nilai pengajaran | rumah & kebun yang lebih baik Nilai pengajaran | rumah & kebun yang lebih baik](https://img.nangarden.com/img/health-family/767/teaching-values.gif)